(Pemuda Lambu).
Bima, Inside Pos,-
Di tengah maraknya virus corona atau COVID-19, Hampir seluruh Pemerintah diatas sampai pada jajaran ke bawah melakukan semprot disfektan, pembagian obat-obatan, hand sanitizet, bagi-bagi masker dan banyak lainnya.
Menindaklanjuti seruan Presiden Republik Indonesia, seluruh masyarakat harus menggunakan masker saat beraktifitas diluar rumah. Tidak hanya itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga perintahkan hal yang sama guna mengurangi resiko penyebaran juga penularan Virus Disease (COVID-19).
Diruang lingkup sosial masyarakat mestinya saling mengingatkan satu sama lain. Misalnya dalam hal mengunakan masker ketika beraktifitas diluar rumah, selalu mencuci tanggan dengan sabun, terlepas patuhi aturan pemerintah stay at home dan social distancing.
Hal berbeda yang terjadi ditanah kelahiran saya. Covid-19 dipolitisasi bahkan dijadikan ajang pencitraan oleh beberapa oknum. Tentu sebagai pemuda yang sadar akan kemaslahtan umat, saya bisa menilai mana yang ikhlas dan mana yang iklan.
Tulisan ini tidak bermaksud menyinggung siapapun, tapi bagaimana caranya kita temukan cara terbaik untuk sama-sama memutuskan mata rantai virus corona ini. Tentu dengan adanya langkah-langkah serius dan inisiatif dari pemerintah setempat untuk segera bentuk Tim relawan tanggap Desa, saya kira ini langkah efektif.
Sebagai lembaga yang jelas, Desa harus mampu merangkul seluruh pemuda dan masyarakatnya, tentu juga dibantu oleh BPD ( Badan Permusyawaratan Desa) sebagai penggera. Menyampaikan aspirasi bahkan menjadi contoh untuk pemuda dan masyarakat bukan justru sebaliknya.
Perlu dipahami, Covid-19 ini merupakan virus yang menggegerkan dunia dan dampaknya juga sampai pada Negeri kita tercinta ini. Artinya, kesadaran masyarakat harus di mulai dari diri sendiri. Karena lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Berangkat dari perintah Gus Menteri, A.Halim Iskandar ."setiap Desa wajib membentuk relawan Desa melawan covid-19, Karena kepala Desa harus jadi garda terdepan".
#tot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar