Beredar Vidio kunjungan Kerja (Kungker) Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri, SE, di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima, Rabu 1/7, sontak viral di berbagai media sosial, Facebook, Instagram, dan Watsaap.
Vidio yang berdurasi lebih kurang 1 menit 37 detik itu, memperlihatkan seorang Dosen dari kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP MBOJO) Bima di lecehkan juga di usir keluar oleh rombongan kerja Bupati Bima di tempat dialog terbuka.
Melihat vidio viral itu, nampak jelas Firdaus di usir dan di permalukan oleh rombongan kerja Bupati Bima. Hadir sebagai peserta, Firdaus mengisi acara kemudian berdialog dengan orang nomor satu di Bima tersebut. Dalam Vidio itu, Firdaus menyampaikan pendapatnya dan bertanya kepada Bupati Bima sebagai narasumber.
"Pada tahun 2009, Ibu Indah Damayanti Putri pernah mengatakan haram untuk menginjakan kaki di Desa Nangawera, kenapa hari ini Bupati hadir," tanya Firdaus, yang juga aktif sebagai pemuda Nangawera di kutik dalam vidio viralnya.
Mendengar pernyataan itu, Bupati Bima Indah Damayanti Putri langsung memotong pembicaraan Firdaus. "2009 itu bukan saya yang Bupati" kata Bupati Bima.
Setelah itu, Firdaus di hujat dengan kata-kata kasar oleh rombongan Bupati Bima dan menyayangkan kebebasanya untuk berbicara di batasi. "ini kan dialog kunjungan kerja, kenapa saya di batasi berbicara," tanya Firdaus dengan nada kesal.
Suasana dialog makin memanas, lagi-lagi rombongan Bupati kesal dengan pernyataan Firdaus, sontak mau memukul dan mengusir Firdaus keluar dari forum.
Menanggapi peristiwa memalukan itu, seorang mahasiswa STISIP Mbojo Bima, Johan Darah Juang yang merupakan ketua salah satu Organisasi mahasiswa di Kota Bima juga merupakan murid dari Firdaus, menyesalkan adanya sikap rombongan kerja dan Bupati Bima yang tidak mencerminkan nilai-nilai akademik.
Menurutnya, peristiwa itu menunjukan Bupati Bima, Indah Damayanti Putri tidak memiliki kedisiplinan ilmu, etika juga ganas, hingga seorang Dosen tidak di lecehkan, di permalukan, juga di usir dari forum dialog terbuka.
"Ini sangat memalukan bagi dunia Kampus, khususnya STISIP. Pak Firdaus seorang akademisi bertanya dan menyampaikan narasi akademik secara jelas, mendasar, serta disiplin. Apa lagi kakanda Firdaus adalah Dosen Ilmu Sosial dan Politik," sesalnya.
#tot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar