Bima, Inside Pos,-
Pelajaran bagi kita semua. Tidak baik viralkan sesuatu yang belum kita tahu sumber kebenarannya. Sikap kita ini jelas akan merugikan orang lain terutama pada pihak yang kita viralkan. Misalnya, terhadap kasus Mawar 15 Tahun (Nama samaran) dan AK 24 Tahun.
Mawar yang masih pelajar SLTP ini menjadi buah bibir masyarakat seantero pulau Sumbawa-NTB. Bagaimana tidak, gadis masih status dibawah umur ini dikabarkan Selarian dengan kekasihnya di Kabupaten Sumbawa. Namun informasi tersebut terbantahkan, setelah pihak Pekerja Sosial Anak Kemensos RI mendatangi rumah Gadis tersebut di Kecamatan Bolo.
Abd. Rahmat Hidayat, SST, Pekerja Sosial Anak Kemensos RI, membeberkan jika berita tentang selarian antara Mawar dan AK itu sangat tidak benar. Bahkan informasi itu didramatisir agar pihak keluarga mau menerima dengan ikhlas kondisi anaknya yang dikabarkan hilang saat berwisata di Hu'u Kecamatan Dompu.
" Saya melakukan pendekatan dengan mawar. Alhamdulillah dia mau cerita yang terjadi sebenarnya," aku Dayat
Menurut cerita Mawar, Ia dan AK sudah berhubungan pacaran baru berjalan 2 bulan. Awal perkenalan keduanya melalui Media Sosial Facebook. Merasa nyaman, keduanya sepakat untuk bertemu di jembatan di kec. Bolo dengan dalih AK untuk bertamasya di pantai huu bersama orangtuanya sekaligus memperkenalkan sang pujaan hati.
Dayat melanjutkan, sesampainya di Dompu, keduanya berboncengan motor. Ternyata mawar tidak diajak ke Lakey, namun langsung dibawah ke Sumbawa. Batin Mawar saat itu bergejolak. Ia berontak ingin pulang.
"Setelah sampai beberapa saat di rumah AK, Mawar minta pulang, namun AK memintanya untuk tidak segera pulang. Mawar disuruh tidur dirumahnya sehari. Mawar mengalah," bebernya
Pagi buta, Mawar terbangun dan langsung meminta AK antar pulang. Namun ditolak AK dengan alasan tidak ada uang untuk ongkos pulang.
"AK sepertinya mencari-cari alasan agar Mawar tidak pulang. Mawar akhirnya menangis minta pulang tapi tidak diindahkan, bahkan handphone mawar dipegang AK," paparnya
Niat AK untuk memanfaatkan Mawar berubah seketika. Ia membaca kabar di Media Sosial, orang tua mawar melaporkan kehilangan anaknya di Polisi. Keduanya kalang kabut terutama AK. Dia mencari jalan keluar untuk memulangkan Mawar.
"Dari cerita mawar, AK disuruh mengantarnya ke rumah kakak kandung mawar di Sumbawa, yakni di Tolo Oi," ujarnya
Dirumah kakaknya, Mawar ditanya oleh aparat desa setempat soal motivasi dirinya mau bertemu dengan AK. Karena diancam sebelumnya, akhirnya mawar mengakui untuk Selarian.
"Karena dalam keadaan bimbang dan takut, mawar mengakui ke Sumbawa untuk Selarian. Padahal sebelumnya sudah diancam oleh AK untuk tidak menceritakan sebenarnya," imbuhnya
Dari kasus ini, sebagai Pekerja Sosial Anak Kemensos RI, Dayat akan memfasilitasi kedua orang tua mawar dalam hal proses hukum. Termasuk pemulihan nama baik mawar dilingkungannya.
"Tugas kita bagaimana mental dan jiwa mawar kembali pulih," katanya
Selain itu, pihaknya juga menunggu itikad baik pihak AK untuk meminta maaf kepada keluarga Mawar sebelum masalah ini dilanjutkan ke proses hukum.
"jika tidak ada itikad baik, maka kami akan ambil sikap untuk memproses dimeja hukum," pungkas dayat.
#Pena Bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar