Bima, Inside Pos,-
Mengingat musim tanam telah tiba permintaan pupuk sangat meningkat. Itu terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Bima. Karena itu, PT Petrokimia Gresik sebagai pihak produsen akan berupaya semaksimal mungkin terkait masalah pupuk ZA, NPK PHONSKA, dan SP-36 ke pusat beserta pemerintah daerah.
"Ini sebagai solusi agar kebutuhan pupuk diakhir tahun terpenuhi," beber Jihadil Akbar,(PPD Petrokimia Wilayah Kota dan Kabupaten Bima), pada media ini, Selasa (23/11/2021).
Terkait pendistribusian pupuk kata Akbar, harus berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 15 tahun 2011, Peraturan Menteri Peradangan RI, NO 15/M-DAG/PER/4/2013 dan Peraturan Menteri Pertanian RI NO. 49 Tahun 2020. Yang mengatur tentang Harga Eceran Tertinggi (HET). Serta penyaluran pupuk barang dalam pengawasan pemerintah.
"Karena itu anggaran pupuk subsidi dikelola oleh negara dengan syarat administrasi yang sangat ketat. Jadi tidak boleh dilakukan dengan sewenang-wenang. Sebab, ada poin penting yang harus di junjung tinggi secara bersama. Dalam mempertanggung jawabkan anggaran Negara dan kredibilitas tinggi. Serta transparan dalam pengelolaan uang negara," tegasnya.
Akbar menjelaskan, pada realisasi alokasi pupuk yang diberikan pemerintah dibandingkan dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) kurang lebih hanya 16%. Tentu, sangat tidak relevan dengan kebutuhan dan kemampuan negara untuk menganggarkan pupuk bersubsidi yang masih belum bisa memenuhi kebutuhan petani di Kota dan Kabupaten Bima. jika, mengacu pada RDKK sebagai syarat penyaluran pupuk bersubsidi untuk di salurkan ke Petani.
"Namun, kami akan terus berupaya untuk meminta penambahan alokasi, agar masalah pupuk ini bisa teratasi sesuai harapan dan keinginan bersama dari semua elemen," akunya.
PT Petrokimia Gresik, akan terus berkomitmen mencari solusi untuk meningkatkan produksi pertanian. Sebagai capaian ketahanan pangan dan kedaulatan pangan di sektor pertanian di negara NKRI. "Terlebih wilayah Kota dan Kabupaten Bima NTB, yang sangat membutuhkan pupuk untuk sektor Hortikultura dan Pangan," tandasnya.
#tot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar