Kabupaten Bima, Inside Pos,-
Sungguh miris, potret wajah jalan sepanjang lebih kurang 1 kilometer antara dua Desa di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima menuai banyak sorotan dikalangan muda dan masyarakat. Pasalnya, kondisi jalan yang berada dari Desa O'o menuju Desa Kala Kecamatan setempat rusak parah.
Akibatnya, tak sedikit pengguna Roda dua dan roda empat mengalami kecelakaan. Kondisi jalan yang licin serta berlubang membuat anak sekolah juga sering berjatuhan saat berkendara.
Wajah jalan yang mirip sungai itu membuat Nurdin, warga Desa O'o Kecamatan Donggo Kabupaten Bima mengeluh. Dia menyesalkan atas sikap pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Bima, seolah apatis terhadap kondisi jalan lintas Desa O'o dan Kala membengkak rusak.
"Bayangkan, sudah bertahun-tahun dibiarkan rusak begini. Tak kunjung diaspal," sesal Nurdin saat diminta keterangan kemarin, Selasa, (16/8/2022).
Karena itu, sambung dia, tak sedikit masyarakat yang melintasi jalan setempat mengalami kecelakaan berat. Dia mengungkapkan sikap keprihatinannya terhadap anak sekolah sering "adu body" dengan batu akibat jalan rusak.
"Saya merasa kasihan terhadap anak-anak sekolah. Belum sampai rumah sekolah mereka sudah dihadapkan masalah jalan rusak dan berlubang. Apalagi tepat dijalan menurun ini, mereka sering berjatuhan," ungkap Nurdin.
Tak tega melihat generasi Bangsa terluka sebelum mengejar cita-cita. Membuat Nurdin seorang diri menimbun jalan berlubang sepanjang 100 meter pakai tanah (tepat di jalan menurun di ujung Desa O'o).
"Saya timbun sendiri, bahkan tiga kali saya melakukannya. Tapi tetap aja rusak. Namanya jalan menurun, datang hujan tanah yang ditimbun terkikis lagi," bebernya.
Nurdin berharap, pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Bima melirik pembangunan di Kecamatan Donggo. Terutama pengaspalan jalan yang rusak parah lintas Desa O'o dan Kala ini.
"Semoga pemerintah daerah tergerak hatinya untuk segera melakukan pengaspalan. Desa O'o sebagai sentral kegiatan Kecamatan tidak seharusnya memiliki jalan rusak seperti ini," pintanya.
Terkait jalan rusak ini memicu reaksi keras dari Laskar Terpelajar Donggo-Soromandi (LTDS). Pada Selasa (16/8/2022) kemarin, mereka melakukan penanaman pohon pisang tepat di jalan menurun Desa O'o Kecamatan Donggo. Setiap pohon pisang yang ditanam, mereka menempel poster wajah Bupati dan wakil Bupati serta anggota DPR Dapil III bertuliskan 'inilah wajah orang yang bertanggungjawab atas kerusakan jalan raya di Kecamatan Donggo'.
"77 Tahun Indonesia merdeka masyarakat Donggo masih dijajah kerusakan infrastruktur. Tak hanya di Desa O'o, di Desa lain di Kecamatan Donggo ini pun mengalami kerusakan jalan yang sama. Seperti jalan lintas Dusun Kamunti Desa Mpili serta Desa Mbawa. Kerusakan tersebut terjadi bertahun-tahun," beber Kur'an, Kordinator umum LTDS pada media ini.
Aktivis Mataram ini juga menyoroti pembangunan di Kecamatan Soromandi. Dia menilai, selama memimpin IDP-Dahlan, hanya jalan di Desa Punti yang sempat diperbaiki. Sedangkan jalan di Desa Wadukopa dibiarkan tak terurus.
"Di semua Kecamatan di Kabupaten Bima mungkin mengalami nasib yang sama. Infrastruktur jalan tidak menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Bupati dan DPRD tidak punya niat baik memenuhi hak dasar masyarakat. Mereka buta melihat kenyataan pembangunan," sesal Kur'an.
Tepat pada hari ini, Rabu (17/8/2022) masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke 77 Tahun dengan semangat nasionalisme. LTDS justeru melakukan blokade jalan di Desa Wadukopa Kecamatan Soromandi Kabupaten. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes keras terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima dan anggota DPRD Dapil III serta Ketua DPRD. Seolah tidak memiliki nurani untuk membangun infrastruktur jalan di wilayah Kabupaten Bima.
#Tot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar