Bima, Inside Pos,-
Pusat Pengkajian dan Pemantau Perlindungan TKI (PP3TKI) Pulau Sumbawa menggelar dialog kebangsaan, pada Rabu, 18 Mei 2022 di Aula SKB Kec Bolo Kab Bima. Acara yang dihadiri oleh lebih kurang 200 orang peserta tersebut mengangkat tema Peran Pekerja Migran Bima dalam Merespon Era Disruption.
Ketua Esekutif PP3TKI Pulau Sumbawa, Muhammad Yamin, M.Pd mengatakan bahwa dengan digelar dialog kebangsaan seperti ini, akan dapat mendorong wirausaha baru bagi para keluarga Buruh Migran maupun eks Buruh Migran. Hal ini lah yang menjadi agenda strategis PP3TKI Sumbawa.
"Hampir semua narasumber menyebutkan bahwa era disruption mensyaratkan masyarakat untuk berinovasi. Menjadi wirausaha menjadi agenda cukup strategis disaat ini," kata Muhammad Yamin kepada media ini selepas Dialog digelar.
Lanjutnya, mencetak wirausaha bukan tanpa alasan, kendati ada lonjakan masyarakat memilih menjadi pekerja migran karena tidak ada kemampuan masyarakat untuk inovasi. Selain itu, keterampilan berwirausaha menjadi agenda strategis lantaran ketika pekerja migran kembali ke tanah air, mereka tidak mampu mengelola uang hasil kerja saat menjadi pekerja migran.
Dialog kebangsaan kali ini, mengundang Bapak Fatahullah S. Pd (Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Bima), Julhaidin SE (Staf Khusus Gubernur NTB Bidang Ekonomi Kreatif) dan M Azriansyah, M.Pd (Akademisi STKIP Taman Siswa Bima - Edupreneurship).
Julhaidin dalam materinya lebih mengupas soal Potensi dan Peluang SDA Bima. "Bima sudah memiliki portofolio pemetaan potensi SDA. Tinggal bagaimana kita mengelola dan mengolahnya sehingga meningkatkan nilai produk yang dihasilkan" Jelas lelaki yang biasa disapa Rangga Babuju ini.
Dalam hal akses permodalan, pun Rangga menyinggung tentang legalitas usaha dan paradigma berwirausaha di Bima.
"Kita cenderung meminta modal dulu baru berkarya. Paradigma itu harus dibalik, hasilkan dulu karya atau ciptakan dulu produk baru ajukan permodalan. Tentu saja dengan legalitas yang sudah dipenuhi seperti SIUP, NPWP maupun NIB nya" Sambung Rangga.
Bapak Fatahullah mengupas tentang Strategi dan Solusi Terkait Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri. "Akses ketenagakerjaan saat ini cukup terbuka. Kami di pemerintahan juga sudah menyiapkan BLK untuk melatih keahlian tertentu sebelum menjadi Buruh migran dan atau sepulang dari luar negeri agar setelah didaerah memiliki skill yang dibutuhkan oleh pangsa pasar disini" Ungkapnya.
Sementara, akademisi dan peneliti M Azriansyah, M.Pd menyampaikan materi Upaya Perguruan Tinggi untuk Merespon Dunia Kerja Bagi Anak Pekerja Migran.
Menciptakan wirausaha menjadi solusi terkait adanya masalah rumit dari pekerja migran yang kembali ke tanah air. Selain itu, dengan melatih dan membina mantan pekerja migran dan atau keluarga pekerja migran untuk berwirausaha, ada potensi pembukaan lapangan kerja baru yang lebih luas.
Era disruption saat ini, membuka ruang secara setara kepada masyarakat terutama kepada mantan pekerja migran untuk bersaing dan berkolaborasi untuk berusaha didaerah asal masing-masing.
#Pena Bumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar